Judul Buku : Perempuan
Penulis : Quraish Shihab
Penerbit : Lentera Hati
Tahun Terbit : 2009
Buku ini dibuka dengan
kalimat pada sekapur sirih yang berbunyi "Perempuan diciptakan Allah
untuk mendampingi lelaki, demikian pula sebaliknya. Ciptaan Allah itu
pastilah yang paling baik dan sesuai buat masing-masing".
Penggalan ini menjadi ulasan pembuka yang berangkat dari hakikat penciptaan perempuan. Dalam penciptaan, perempuan dan lelaki tak ada bedanya. Ditegaskan lagi pada kalimat selanjutnya bahwa "Tidak ada ciptaan Tuhan yang tidak sempurna dalam potensinya saat mengemban tugas serta fungsi yang diharapkan dr ciptaan itu". Betapa sempurnanya ciptaanNya sehingga ditetapkanlah takaran dimana keduanya saling melengkapi.
Mengapa perempuan yang menjadi tema sentral buku ini?
Pada bagian awal dijelaskan bahwa penulis menaruh hormat, memuliakan, mengagumi perempuan. Tidak hanya ia sebagai anak yang memiliki ibu, memiliki istri, serta memiliki anak perempuan. Tetapi ada alasan yang lebih dari itu.
Seperti yang disebutkan buku ini bahwa semua lelaki,
termasuk nabi suci sekali pun, harus mengakui bahwa dia membutuhkan
perempuan untuk menyalurkan cinta yang terdapat dalam jiwanya sehingga
jika seorang lelaki tidak menemukan perempuan yang dia cintai, dia akan
mencintai perempuan yang ia temukan.
Jadi betapa pentingnya perempuan
dalam kehidupan hingga selama ratusan kita mempelajari perempuan, kita
tetap saja belum mengetahui siapa dia dan apa sebenarnya yang dia
inginkan.
Buku ini begitu kaya wacana, kaya tokoh, membedah pemikiran, hingga mampu membuat kita terperangah.
Satu lagi kutipan pada awal buku "Mencintai seorang perempuan mencukupi seorang lelaki, tetapi untuk memahaminya seribu lelaki pun belum cukup."
Alasan pentingnya buku ini hadir untuk menjelaskan pada kita bahwa perempuan adalah makhluk Tuhan yang penciptaannya sempurna, berasal dari jiwa yang sama dari penciptaan laki-laki. Betapa sempurnaNya Tuhan hingga makhluk yg diciptakanNya terejawantahkan manifestasinya. Maka sangatlah penting untuk mengenal perempuan. Terlebih lagi lahirnya beberapa pandangan yang sebenarnya lahir karena tidak benar-benar mengenal perempuan yang berasal dari Pencipta semesta, maka lahirlah bias pandangan tentang perempuan.
Buku ini seakan menegaskan bahwa perempuan memiliki
kemuliaannya tidak seperti pandangan lama yang menegaskan penindasan
atas perempuan. Cara pandang melihat perempuan pun coba untuk dibenahi disini. Pandangan masa lalu seperti apa yang dijelaskan oleh Socrates, Plato, Aristoteles hingga pemikir kontemporer
0 komentar:
Posting Komentar