Sebelas Patriot |
Judul Buku : Sebelas Patriot
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Cover : Paperback
Tebal : 112 Halaman
ISBN : 6028811521 (ISBN13: 9786028811521)
*
Tentang Ayah. Apa yang membosankan ketika berbicara tentang ayah? Apalagi saat kita menjuluki ayah kita sebagai ayah terbaik seluruh dunia. Bukankah menjadi ayah akan menjadi kebanggaan besar seorang lelaki?
Dan Andrea Hirata pun merekam kekagumannya pada Ayahnya, lelaki Belitong, yang tak tahu baca tulis, tak tamat SD, hanya bekerja sebagai buruh di PT PN, kuli yang diiuji kesabarannya tidak naik pangkat saat temannya naik pangkat. Bukankah ini potret hidup yang sebagian besar kita temui di Indonesia?
Meski banyak kabar tak sedap yang menimpa Andrea Hirata sebab kesuksesannya mengahantarkan Tetralogi Laskar Pelangi mendunia, karya-karya yang dihasilkannya merupakan blueprint karir awalnya sebagai penulis.
Ia berhasil mengangkat tema sederhana, tema yang sangat dengan dengan kehidupan kita. Ada rasa perjuangan di sana. Di novel ke tujuh ini, ia lagi-lagi mampu menggetarkan pembacanya dengan sajian yang cukup menggugah.
*
Demi memenuhi harapan ayahnya, Ikal belajar bahwa sesuatu yang ingin ia capai haruslah diraih secara maksimal. Ketika harapannya menjadi pemain nasional PSSI kandas, ia hanya bisa berucap maaf pada ayahnya. Ayahnya yang tak pernah menuntut apa pun darinya menjadi suatu beban tersendiri.
*
Cara Andrea Hirata menuturkan kisah hidup yang dituangkan sebagai karya fiksi harus membuat kita cermat. Bagi saya, Sebelas Patriot masih memiliki pertautan banyak dengan tertalogi Laskar Pelangi. Meski motivasi yang ingin disampaikan demikian baik, tapi kita tak bisa lepas begitu saja melahap novel ini.
Andrea Hirata yang kemudian melanjutkan sekolah di Eropa telah memuja Eropa. Ikal lupa bahwa simbol kemajuan peradaban tidak hanya terletak di Eropa. Eropa hanya simbol modernisme yang hari ini banyak memberi andil bagi hancurnya budaya serta ritual tradisional keindonesiaan. Andrea Hirata mungkin lupa bahwa virus modern yang dibawa Eropa menghantarkan mereka untuk menjajah Indonesia. Semoga Andrea Hirata mengingatnya pula bahwa semangat Eropa untuk menjajah negara-negara timur jauh demi mengukuhkan sebagat modern yang mereka miliki. Sebuah semangat untuk menguasai.
Andrea Hirata telah mengambil pijakan yang baik dengan memperkenalkan sebuah kesederhanaan, namun ia fatal saat berbicara tentang cita-cita. Mungkin tulisannya lebih banyak dipengaruhi subjektifitas dirinya yang bersekolah di Eropa kemudian hari. Namun tanpa ia sadari, ia telah mencetak generasi bari di masa mendatang bahwa bersekolah di Eropa adalah sebuah kesuksesan hidup.
1 komentar:
Rara Travel & Tour | Travel Jember
Tips & Trik : Travel
Posting Komentar